Main » Site Catalog (11) |
Auto [0] | Business and Finances [0] |
Home [0] | Internet [0] |
Computers [0] | Culture and Art [2] |
Medicine and Health [1] | Science and Education [3] |
Unexperienced [0] | News and Mass Media [0] |
Society and Politics [3] | Entertainment [0] |
Production [0] | Jobs [0] |
Sport [0] | Information [1] |
Goods and Services [0] | Humor [1] |
Wisatanesia.com-Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar
tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam
etnis Tionghoa, candi ini disebut juga 婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó fú tú) Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi. Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja mataram dinasti Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur. Struktur Borobudur Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa. Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar. Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem. Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. |
Wisatanesia.com-Candi Prambanan Sebagai peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memang memiliki pesona keindahan tersendiri. Sebab selain bentuk bangunan dan tata letaknya yang menakjubkan, candi Prambanan
juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik wisatawan.
Tak heran bila candi yang terletak di tepi jalan raya 17 Km dari
Yogyakarta menuju Solo ini menjadi obyek wisata andalan bagi kedua kota
tersebut.
Komplek candi yang dibangun pada abad 9 M ini memiliki tiga bangunan
utama berarsitektur indah setinggi 47 meter. Ketiga bangunan tersebut
melambangkan Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri
dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) di tengah, Para wisatawan juga dapat melihat dan mengikuti kisah cerita Ramayana yang reliefnya dipahatkan searah jarum jam pada dinding pagar langkan Candi Siwa dan bersambung di Candi Brahma. Sedangkan pada pagar langkan Candi Wisnu dipahatkan relief cerita Krisnayana. Memasuki Candi Utama (Candi Siwa) dari arah utara, wisatawan juga dapat melihat patung seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah putri Raja Boko yang ingin dinikahi oleh Bandung Bondowoso, seorang lelaki perkasa Putra Raja Pengging. Roro Jonggrang yang tidak mencintai Bandung, berusaha menolak pinangan ini dengan mengajukan syarat agar dibuatkan seribu candi dalam satu malam. Dengan kekuatan supranatural, Bandung menyanggupi syarat tersebut dan hampir berhasil menyelesaikan tugasnya. Roro Jonggrang yang panik, berusaha menggagalkan keberhasilan ini dengan mengerahkan para wanita desa untuk membakar jerami dan menumbuk padi sehingga suasananya berubah seperti pagi hari. Mengira tenggat waktunya telah berakhir, semua kekuatan supranatural yang membantu Bandung berlarian. Tak ayal, pekerjaan yang nyaris selesai akhirnya terbengkalai. Kegagalan ini tentu saja membuat Bandung murka. Dan karena tidak dapat menahan amarahnya, Bandung mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung. Kisah legenda tersebut secara lengkap dapat wisatawan lihat di gedung Museum yang berada di dalam lokasi Candi Prambanan. Sebab selain memiliki ruang Audio Visual yang memutarkan film selama 15 menit tentang sejarah ditemukannya Candi Prambanan hingga proses renovasi dan purna pugarnya secara lengkap, Museum ini juga memamerkan koleksi benda-benda arkeologi serta perhiasan-perhiasan peninggalan raja Mataram kuno yang ditemukan di Wonoboyo, Klaten. Wisata Indonesia Surga Dunia |
Jantung Merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Karena
jantung mempunyai banyak fungsi dan kegunaan bagi tubuh kita. Salah
satunya jantung bertugas memompa nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Tetapi tugasnya sangat berat, karena harus memompakan aliran
darah ke seluruh pembuluh darah. Bahkan dalam satu hari harus memompakan
aliran darah sebanyak 7000 liter dalam 100.800 kali.
1. Olahraga teratur 2. Konsumsi ikan 3. Hindari Kolesterol tinggi 4. Istirahat yang cukup Menurut Alice H. Lichtenstein, DSc, salah seorang juru bicara dari American Heart Association mengatakan bahwa "Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang banyak mengandung serat itu berhubungan jelas dengan menurunkan resiko penyakit jantung”. Serat adalah nama untuk jenis karbohidrat tertentu (berasal dari sayuran, tanaman, dan grains) yang tidak bisa dicerna secara penuh oleh tubuh. Serat adalah pengganti yang simple. Orang yang banyak mengkonsumsi serat (yang berasal dari tanaman, tidak mengandung kolesterol, dan rendah kalori) berarti mungkin dia telah memilih makanan yang mengandung lemak lebih sedikit, dan kalori lebih banyak |
Ketika banyak orang melakukan poligami dengan berbagai macam alasan, salah satunya adalah karena ingin mengikuti Nabi (alasan?), Gus Dur justru berbeda Dalam wawancara di TVRI Gus Dur ditanya.... Gus kenapa gak nikah lagi..... Gus Dur ketawa ngakak..... kemudian Gus Dur cerita.... "paman saya dan banyak keluarga saya poligami..... (terdiam sebentar.....) gini.... Istri saya (ibu Shinta)...... adalah anak orang paling kaya di Jombang.... nah sejak menikah dengan saya dia meninggalkan keluarganya dan ikut ke rumah saya.... nak pekerjaan saya kan memberikan pengajian-pengajian.... nah kadang kadang pulang malam bahkan dini hari... nah saat saya pulang sering saya temui istri saya mbungkusi sirup untuk dibuat es lilin sama mbungkusi kacang untuk di titip jual di sekolah-sekolah..... nah karena menikah dengan saya istri saya rela bersusah-susah... sebagai laki-laki apa ya saya tega menyakiti hati istri saya dengan menikah lagi..... gak.... gak.... satu saja gak habis-habis untuk seumur hiduo...... hahahaha gus dur tertawa.... (ini kisah nyata.... kalau tidak percaya silahkan minta rekaman acara di TVRI) Nah... sekarang tinggal alasan anda itu apa kalau mau menikah lagi sementara istri anda sekarang adalah orang yang paling anda puja sebelum anda mendapatkannya? |
Bila anda pernah berkunjung atau pernah merasakan kuliah di Universitas
Negeri Semarang (Unnes), maka ketika anda sekarang datang lagi pasti
akan terperangah dengan keadaannya yang benar-benar hijau royo-royo.
Suasana yang dulu gersang kini berubah menjadi suasana yang sejuk,
rindang, dan mengasyikkan. Selain itu, Unnes sekarang juga memiliki dua
embung resapan air hujan yang luas yang bisa digunakan sebagai tempat
istirahat untuk menghilangkan kepenatan pikiran kita.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) sekarang benar-benar hijau dan tidak salah disebut sebagai Universitas Konservasi, bahkan yang pertama di Indonesia. Sebutan Universitas Konservasi lebih lengkap setelah pada tanggal 12 Maret 2010 dilakukan Pengukuhan Unnes sebagai Universitas Konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. Moh. Nuh. Perjuangan menjadi sebuah Universitas konservasi sudah dimulai sejak tahun 2005, dan bukan hasil yang sia-sia sebab sekarang Unnes sudah lebih layak untuk menjadi contoh dan referensi kawasan konservasi di Kota Semarang. Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Lingkungan Sekitar Unnes Juga Perlu di KonservasiPada tahun 1991 orang tidak akan menyangka kalau keberadaan Universitas penghasil guru ini akan lain seperti ini. Dulu kondisi Sekaran yang sekarang ditempati Unnes adalah kawasan yang tidak ada apa-apanya, tandus, kering bahkan orang tidak akan pernah mendengar nama Sekaran. Namun, keberadaannya 20 tahun kemudian berubah. Sekaran menjadi salah satu desa yang berubah menjadi kota atau kalau mau dibilang "Kota di Pegunungan”. Lihat saja, di sepanjang jalan Taman Siswa (dulu Cuma jalan Sekaran-Banaran) sudah banyak berdiri tempat-tempat usaha yang begitu menggiurkan bagi para pemilik modal. Mereka berlomba-lomba menarik keuntungan dengan berdagang dengan kelebihan masing-masing. Dimulai dari usaha warung-warung makan yang menyediakan sarana konsumsi mahasiswa, toko kelontong, toko elektronik, Toko Pulsa, Toko Komputer, salon, Warnet, Arena Playstation, Fotocopy, dan lain sebagainya semuanya ada di sini. Sehingga, mahasiswa ataupun warga masyarakat Sekaran tidak perlu lagi berbelanja jauh-jauh seperti 15–20 tahun yang lalu. Namun, pantas disayangkan sebab lingkungan di dalam kampus begitu rindang dan tertata rapi berlawanan keadaanya dengan keadaan lingkungan sekitarnya, khususnya di daerah Sekaran atau Banaran yang banyak dijadikan tempat kos mahasiswa maupun sebagai tempat usaha warga masyarakat setempat. Masyarakat sekitar sepertinya tidak mau direpotkan dan mereka sepertinya acuh dengan keadaan yang dengan keadaan ini. Berjubelnya kos-kosan yang ada dan usaha-usaha masyarakat yang dibangun benar-benar jauh dari nilai-nilai konservasi yang dilakukan oleh pihak Unnes. Sebagai contoh dari kondisi ini adalah minimnya kesadaran konservasi masyarakat baik mahasiswa, pedagang, maupun masyarakat setempat dalam mengatur dan menata lingkungan mereka. Sampah, adalah salah satunya. Tidak banyak yang peduli dengan keberadaan masalah yang satu ini. Sehingga tidak jarang, jalan yang tadinya bersih enak untuk dilalui menjadi luapan sampah yang muncul dari gorong-gorong yang tidak diatur dengan baik oleh masyarakat. Memang permasalahan ini bukan sepenuhnya menjadi tugas Unnes sebagai Universitas yang berdiri ditengah-tengahnya namun menilik dari program dan jargon Universitas Konservasi yang dimiliki Unnes sudah selayaknya masalah ini menjadi salah satu program utama disamping program-program konservasi yang dilakukan di dalam kampus. Unnes juga harus bisa melakukan konservasi terhadap lingkungan sekitarnya.Akan lebih indah dan akan lebih mengena jargon yang dimiliki oleh Unnes, tidak hanya dimiliki oleh pihak Unnes saja akan tetapi juga dimiliki oleh masyarakat sekitarnya. Sebab, keberhasilan dari program Unnes Konservasi juga akan berdampak pada lingkungan masyarakatnya. Pihak Unnes harus mampu merangkul masyarakat (baik penduduk lokal, pendatang atau lain sebagainya) untuk mensukseskan program besar ini sehingga nanti benar-benar dapat dicontoh oleh Universitas-universitas lain di Indonesia dan masyarakat luas pada umumnya. Bisa menjadikan wilayah Sekaran dan sekitarnya sebagai model Konservasi yang benar-benar mengena bagi semua lapisan khususnya alam itu sendiri. |
Setelah enam bulan sempat vakum, kali ini Suara Warga
kembali memilih pewarta warga terbaik, kontributor komunitas penyuara
masalah-masalah di sekitar lingkungan kita sehari-hari. Periode Juni
2010, seorang guru mata pelajaran Sejarah ketiban sampur mendapatkan
predikat terbaik itu. Adalah
Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd, yang lebih suka menyebut dirinya sendiri
Mr Wie, menjadi yang terbaik untuk periode ini. Mr Wie terpilih menjadi
yang terbaik karena Pak Guru ini secara konsisten menulis untuk Suara
Warga, terutama menyoroti soal hal-hal di sekitarnya, yang mungkin,
terlewat oleh pandangan mata orang-orang sekitarnya. Mr Wie, secara berkala menulis tentang keadaan kampung halamannya, kampus almamaternya, Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kali terakhir, dia menulis betapa bangganya dia dengan keadaan kampusnya saat ini, menghijau dan rindang. Dia memaparkan dengan detil kondisi kampus yang menghijau, tak lagi gersang seperti saat dia kuliah pada awal tahun 2000. Jauh sebelum itu, guru sejarah sebuah SMA swasta di Semarang itu pernah mengkritisi kondisi jalan menuju kampus Unnes di Sekaran, yang memprihatinkan. Padahal, jalur Sampangan-Sekaran itu adalah satu-satunya akses mahasiswa menuju kota. Guru yang humoris ini memang bukan "orang baru" di Suara Warga. Di masa awal komunitas ini dibentuk, Mr Wie telah rajin menulis dan mengirimkan komentar. Bahkan, dalam acara halal bihalal komunitas Suara Warga, Mr Wie pernah mendaftarkan diri menjadi administrator freelance website Suara Warga. Alasan terlibatnya dia dalam komunitas ini, karena Suara Warga memberinya ruang untuk "berbicara". Menurutnya, seorang guru harus pintar menulis dan menyampaikan pikirannya, melalui berbagai media. Selain di Suara Warga, Wie juga aktif menulis di blognya. Mengejar popularitas, diakuinya juga menjadi alasan lain yang tak kalah penting. Untuk mengejar "rating", dia mengaku pernah mencoba mengeklik berkali-kali dari sejumlah komputer di kantornya untuk memberi nilai pada tulisannya sendiri. "Ternyata tidak bisa, karena satu IP address hanya dapat memberi satu suara," ujarnya sambil tertawa... Selamat kepada pewarta warga terbaik bulan ini. Sebagai penambah motivasi, redaksi menyiapkan suvebir menarik untuk Mr Wie. |
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia selalu mengalami pasang
surut. Bila dulu banyak negara tetangga berlomba mengirimkan warga untuk
belajar di Indonesia, kini sebaliknya, pendidikan Indonesia tertinggal
jauh dari mereka. Sementara negara lain berpacu meningkatkan teknologi dalam pendidikan, negara kita masih terseok-seok menentukan kurikulum apa yang tepat. Mungkin sudah menjadi tradisi para pemimpin negeri ini untuk menancapkan monumen kepemimpinan mereka, melalui kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Sehingga tak heran, setiap ganti menteri, ganti kebijakan. Entah sudah berapa kali kurikulum pendidikan di negeri ini berganti, menyebabkan buku kakak tak lagi dimanfaatkan adiknya. Belum selesai kurikulum A, sudah diganti dengan kurikulum B, belum selesai dilaksanakan kurikulum B sudah berganti lagi dengan kurikulum C. Yang terakhir, kurikulum baru yang dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) untuk mengganti sistem KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diterapkan sebelumnya. Apa sih KTSP itu? KTSP adalah sebuah kurikulum yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas No. 19 tahun 2007, yang memungkinkan sekolah menentukan sendiri kurikulum yang diajarkan kepada para siswa. Meski dibebaskan, namun kompetensi siswa telah dirumuskan dalam KBK. Dengan kebebasan ini, seorang guru diharapkan bisa memiliki inovasi dan daya kreatifitas yang tinggi untuk menyampaikan materi kepada peserta didiknya dengan baik. Penentuan kurikulum ini bisa berbeda antar satu sekolah dengan lainnya, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan para siswa. Kurikulum baru ini belum teruji kualitas dan efektivitasnya. Banyak pula guru yang masih gagap untuk menyusun bahan ajar sendiri untuk memenuhi kompetensi yang diharapkan. Ya, semua memang butuh waktu. Kita berharap banyak pada kurikulum baru ini, agar tak semakin tertinggal dari negara lain. |
Jakarta, CyberNews. Tindakan Ketuan Mahkamah
Konstitusi (MK) Mahfud MD yang membeberkan pemberian uang dari bendahara
Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar
disesalkan oleh Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Ruhut bahkan mengatakan, Bila Mahfud ingin mencalonkan diri jadi Presiden 2014 diharapkan mencari forum yang lebih tepat. Ruhut mengaku bahwa dirinya sudah bertanya ke Nazaruddin soal pemberian uang tersebut. Nazaruddin mengaku tidak kenal dengan Sekjen MK. "Tapi, setahu saya kalau seorang sahabat itu pasti kenal. Sedangkan saya menanyakan kepada bung Nazaruddin, dia bilang 'demi Allah bang, aku pun gak kenal siapa itu Sekjen itu' sampai tiga kali ke saya. Nah, jadi ya Pak Mahfud, kalau mau jadi Presiden 2014, cari forum lain deh," ujar Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR ini di Jakarta, Sabtu (21/5). Ruhut mengatakan bahwa Mahfud berhasrat jadi Presiden, berdasarkan perkataan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia, Yenny Wahid, yang sempat bertemu dengan dirinya seminggu lalu di Jambi. Ketika itu, Yenny meminta dirinya mendukung PKBI yang rencananya akan mengusung Mahfud MD menjadi Presiden 2014. "Dan wakilnya itu nanti akan dikawinkan dari Partai Demokrat. Nah, ini yang saya lihat. Saya waktu itu mengiyakan, karena siapa pun teman saya, pasti saya dukung. Tapi tolong dalam masalah ini, masalah hukum ya masalah hukum, dan masalah politik ya masalah politik," kata Ruhut. Ruhut mengatakan bahwa sebaiknya masalah itu diserahkan pada KPK saja. |
DARI balik terali besi Mantan Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar terus berikhtiar
memperjuangkan hak untuk mendapatkan keadilan pada dirinya. Sebuah buku
berjudul "Testimoni Antasari Azhar, untuk Hukum dan Keadilan" lahir.
Buku ini menjadi sebuah catatan pemikiran Antasari, sekaligus pledoi
atas kasus pembunuhan Nasruddin Zukarnaen yang misterius dan membelenggu
kebebasannya hingga saat ini. Lubang Jebakan, Kasus IT KPU Dibulan April 2009 lalu Antasari memiliki keinginan untuk memeriksa perhitungan suara dalam pemilu 2009. Antasari kemudian meraba dan menjumpai dugaan kejanggalan soal Teknologi informasi (IT) dengan sistem ICR yang dipakai KPU untuk merekap suara yang masuk. Penggunaan teknologi ICR pada pemilu 2009 menelan anggaran Rp 170 miliar. ICT diklaim dapat mempercepat proses penghitungan suara, memperoleh tabulasi yang akurat, mendapatkan salinan dokumen elektronik yang otentik dan aman, serta membuat pemilu lebih transparan. Dengan sistem itu hasil rekap perolehan suara yang dibuat dengan tulisan tangan bisa dikonversi menjadi data digital, untuk selanjutnya dapat dikirim ke pusat tabulasi KPU. Tak ada yang sempurna. 'Berhitung' menggunakan ICR juga memiliki kelemahan. Yaitu dalam hal mengkonversi perolehan suara dari tulisan tangan menjadi data digital. Misalnya, angka 7 dalam gambar dapat saja dikenali sebagai angka 1, angka 6 bisa saja bias menjadi 0. Pada kenyataannya akhirnya memang bermasalah. Perhitungan suara di KPU ngadat alis molor, hingga tenggang waktu 10 hari telah terlampaui. KPU bahkan memutuskan untuk menghitung suara secara manual padahal alat 'canggih' sudah terlanjur terbeli. Penghitungan secara manual tentu saja harus memakai dana tambahan. "Tanyakan mengapa ?" kata Antasari. Belum selesai mengurai jawaban pertanyaannya tersebut Antasari sudah terlanjur dibelenggu karena tuduhan terlibat pembunuhan Nasruddin Zulkanaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB). Kasus yang ditanganinya berhasil 'dikubur', gaungnya juga tidak terdengar. DPR lebih suka bicara risiko ketidakpastian Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sidang PK 22 September lalu, sidang Peninjauan Kembali (PK) akhirnya berhasil diupayakan oleh pihak Antasari setelah sejumlah kejanggalan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dikumpulkan jadi satu. Empat saksi dihadirkan berurutan, yaitu, tiga saksi ahli, Mun’im Idris (ahli forensik), Widodo (ahli balistik), dan ahli hukum pidana Muzakir. Adik Nasrudin, Andi Syamsudin Iskandar dihadirkan pula sebagai saksi fakta. Antasari terus mempertanyakan jumlah peluru yang menewaskan Nasrudin Zulkarnaen. Selain itu ada beberapa hal lain yang menimbulkan tanda tanya, seperti, kondisi jenasah korban sebelum dilakukan autopsi oleh ahli forensik dr Mun'im Idris, karena menurut Mun'im sebelum diterima dirinya rambut jenasah sudah dicukur, luka-luka sudah dijahit, sehingga menjadi tak asli. Bila ditarik benang merah kemudian menimbulkan pertanyaan baru. Mengapa usai tertembak, korban kemudian dibawa ke tiga rumah sakit berbeda, yaitu Rumah Sakit Mayapada (Tangerang), kemudian ke Rumah Sakit Gatot Subroto (Jakarta), dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta). Nasrudin diketahui masih hidup selama 22 jam setelah ditembak di Jl Hartono Raya, Modernland, Tangerang. Yang menjadi misteri adalah, apa yang dialami Nasruddin selama di rawat di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia. Tanda tanya lainnya adalah, baju yang dipakai Nasrudin ketika ditembak tidak pernah bisa dihadirkan ke persidangan. Lenyapnya baju korban dianggap sebagai pemutus mata rantai fakta di persidangan. Fakta Baru Fakta baru yang muncul dalam persidangan PK kemarin mengejutkan banyak pihak, terutama Antasari. Diawal sidang pihak Antasari berhasil, kembali mendatangkan ahli forensik, Mun’im Idris untuk bersaksi. Sejumlah foto korban (Nasruddin-red) ditunjukkan. Mun’im kemudian mengakui adanya kesalahan penulisan dalam keterangan hasil visum terhadap jenazah Nasaruddin Zulkarnain. 1. Luka tembak yang dijelaskan berada di sisi kanan langsung mendapat ralat oleh Mun'im. Ia mengatakan, "Kesalahan ketik, itu seharusnya yang kanan diganti kiri." Setelah dicecar oleh banyak pertanyaan, Mun'im kemudian mengatakan, ada penyidik yang bertanya dan meminta pada dirinya untuk mengubah laporan ukuran peluru 9 milimeter yang menembus kepala korban. Mun'im mengaku menolak. 2. Kejanggalan kembali menyeruak setelah Ahli Balistik Widodo Harjoparwito berbicara pula sebagai saksi. Widodo menilai laporan kematian Nasruddin janggal. Ia menuturkan, kejanggalan terlihat dari dua kondisi peluru yang ditemukan paska penembakan. Satu masih utuh dan satu lagi tergores. Peluru yang masih utuh berarti ditembakkan dengan tidak mengenai benda keras lain sebelumnya. Hal ini berarti Nasrudin tewas ditembak tanpa melewati penghalang dari kaca mobil. Ganjil, karena dalam bukti foto terdapat dua lobang bekas tembakan pada kaca mobil, bila memang dua tembakan tersebut sebelumnya mengenai kaca, seharusnya tidak ada proyektil yang masih utuh. "Karena kalau mengenai hambatan, proyektil akan retak dan ketika membentur tulang pastilah pecah,” kata ahli balistik ini. 3. Andi Syamsudin, adik Nasruddin ikut mengeluarkan suaranya. Ia mengungkapkan pernah didatangi oleh tiga orang komisaris polisi setelah otopsi jenazah kakaknya di RSPAD Gatot Subroto. Ketiganya langsung menuturkan bahwa pembunuhan tersebut didasarkan oleh cinta segitiga (Antasari-Rani-Nasruddin--red). Kesimpulan tersebut dirasa 'terlalu pagi' diucapkan, karena penyelidikan belum dilakukan tapi bisa langsung menyimpulkan. Ia juga mengaku pernah ditemui dua orang yang mengaku teman kakaknya yang siap membantu untuk mengungkapkan siapa dalang pembunuhannya. Kedua orang itu mengaku bernama Elsa dan Jeffry Sumampau. Kedua orang tersebut mengatakan Nasruddin pernah mendapat ancaman melalu SMS. Andi lalu minta di forward-kan SMS tersebut, tapi hingga sekarang tidak pernah terlaksana. dikutip dari berbagai sumber* Kronologi Kasus :
( Tiko Septianto /CN32 ) |
Membicarakan hal yang satu ini mungkin tidak akan habis-habisnya. Ya,
dengan keadaan yang ada sekarang ini, ditandai dengan demo di sejumlah
tempat yang pada dasarnya menuntut pendidikan murah. Tapi saya tidak
ingin menulis tentang demo tersebut. Saya hanya ingin menceritakan
beberapa keluhan handai taulan (bahkan sampai berdebat kusir hehehe)
tentang pendidikan ini. Salah satu teman saya, agak berang, bilang "Masak sudah sudah ada BOS, kita masih harus bayar Rp. 15.000 per bulan? Di SD lainnya kok enggak bayar lagi.”. Kebetulan memang anaknya berada di SD Negeri 2, dimana ada 3 SDN dalam satu lingkungan sekolah. Saya coba jadi counter-nya, "Mungkin di SDnya banyak ekstra kurikuler. Sudah cek atau belum? Ada komputer atau enggak?”. Dia langsung menyanggah, "Ah enggak ada kayak gituan. sama aja!” Akhirnya lama berdebat, bahkan ditambah satu orang lagi. Cuma jadi kemana-mana buntutnya. Menuduh KepSek korupsi, Guru korupsi, Masya Allah. Setelah lama berdebat, disimpulkan bahwa sebagian dana anggaran orang tua tadi digunakan untuk perbaikan WC, prasarana gedung, tiang bendera, biaya mencat pagar dan lain-lain. Akhirnya, saya merasa menyadari ada ketidak-adilan disini. Kalau sudah tidak adil, pasti melanggar Pancasila, "Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”. Kita bisa bandingkan SD Negeri di tengah kota dengan SD Negeri di kampung. Terasa sekali ketimpangan sosial antara kedua SD tersebut. Berita hari ini, ada satu SDN yang roboh. Menurut ‘mata-adil’ saya, seharusnyalah setiap Sekolah Negeri di negeri ini mempunyai prasarana yang sama, baik dipedalaman Papua sana, atau yang berada di pusat kota Jakarta. Tidak boleh dibedakan. Karena ini Sekolah Negeri (atau Sekolah miliknya negara), maka tidak boleh juga menerima sumbangan dari pihak lain. Mutlak harus dibiayai negara. Perbedaan Uang Pangkal juga menjadi pertanyaan. Kok, sama sama sekolah negeri uang pangkal berbeda? Tiap sekolah pasti punya jawaban (atau alasan) mengapa mereka menarik uang pangkal sedemikian besar. Uang sejenis inipun harus ditiadakan untuk sekolah Negeri. Alasannya sama dengan di atas, tidak boleh ada perbedaan antar sekolah negeri. Tentu lain halnya dengan sekolah swasta, yang sah-sah saja menerima sumbangan dari pihak manapun. "Kaca mata” saya mungkin perlu diperbaiki, untuk menentukan apakah cukup adil kondisi di atas. Apakah benar pendapat saya, bahwa setiap Sekolah Negeri harus memiliki prasarana yang sama? Saya sendiri masih belum yakin. Apalagi setelah baca blognya Harry Sekolah Swadaya – diskusi dengan penyelenggara sekolah gratis. Kok saya jadi merasa bahwa Negara tidak mampu memberikan pendidikan kepada warganya, seperti yang tercantum dalam UUD 45. Selamat Hari Pendidikan Nasional! |